Sterling masih berjuang mempertahankan posisinya terhadap dolar AS pada pertengahan pekan ini (Rabu, 8 Oktober 2025). Penguatan dolar didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, setelah data tenaga kerja AS (NFP) pekan lalu menunjukkan ketahanan pasar kerja.
Dari sisi Inggris, kekhawatiran fiskal belum mereda. Defisit publik meningkat, ditambah perlambatan aktivitas sektor jasa dan manufaktur, membuat investor lebih berhati-hati terhadap aset Inggris. Namun, beberapa analis melihat potensi koreksi naik (technical rebound) jika dolar AS gagal mempertahankan momentumnya pasca data inflasi.
Secara teknikal, GBP/USD menunjukkan pola sideways dengan bias bearish ringan pada timeframe H4:
Resistance utama: 1.3500 – 1.3560 (area pengujian supply zone).
Support utama: 1.3380 – 1.3330 (demand area penting sejak pertengahan September).
Indikator RSI (H4): netral di 47–48, menunjukkan pasar masih menunggu arah.
MACD: mulai menunjukkan potensi konvergensi bullish, menandakan peluang rebound terbuka jika harga bertahan di atas 1.3380.
Dengan data CPI AS yang akan dirilis Kamis malam waktu London, volatilitas diperkirakan meningkat tajam. Trader disarankan fokus pada breakout di atas atau di bawah area kunci untuk mendapatkan arah yang lebih jelas.
---
• Kesimpulan (Strategi Trading RR 1:2)
Skenario
Buy (Breakout/Rebound) jika harga menembus 1.3500 atau pantul dari 1.3380- 1.3440 / 1.3330 -
TP 1.3600–1.3660
Sell (Breakdown) Jika harga menembus 1.3330 dengan candle konfirmasi 1.3390
TP1.3200–1.3240