Harga minyak mentah WTI kembali menguat setelah mengalami koreksi beberapa hari sebelumnya, didorong oleh kekhawatiran terhadap pasokan akibat konflik geopolitik serta optimisme pasar atas kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Namun, pasar juga waspada terhadap risiko pasokan berlebih akibat langkah OPEC+ yang meningkatkan produksi. Apakah momentum penguatan ini akan berlanjut, atau akan terjadi koreksi tajam? Simak analisa lengkapnya berikut.
Analisa Teknikal
- Harga bergerak dalam rentang sempit dengan support kuat di $63.80 dan resistance pertama di $65.00.
- Indikator RSI menunjukkan sekitar 53, menandakan momentum netral dengan potensi penguatan ringan.
- MACD mendekati posisi netral dengan kecenderungan melemah, menunjukkan potensi volatilitas dalam waktu dekat.
- Harga semakin mendekati moving average 50 hari di kisaran $64.50 yang menjadi level penting pengambil keputusan teknikal.
Analisa Fundamental
- Ketegangan geopolitik di Rusia-Ukraina dan potensi gangguan suplai masih menjadi faktor utama penggerak harga.
- Kebijakan moneter yang diperkirakan akan longgar oleh Fed bulan depan memberikan tekanan positif pada permintaan minyak yang dapat mendorong harga.
- Di sisi lain, peningkatan produksi oleh OPEC+ dan peningkatan stok minyak AS menjadi faktor pembatas kenaikan harga.
- Perkembangan ekonomi global yang sedikit melambat menimbulkan waspada terhadap permintaan minyak jangka panjang.
Rekomendasi Trading
- **Buy**: Jika harga bertahan di atas level support $63.80, peluang buy dengan target take profit di $65.00 dan target lanjutan $66.50 terbuka. Stop loss di bawah $63.50 direkomendasikan untuk menjaga rasio risiko:reward sekitar 1:2.
- **Sell**: Jika harga menembus support $63.80 dan turun ke bawah $63.00, potensi koreksi lanjut dengan target take profit di $62.00 dan $60.50 dapat dimanfaatkan. Stop loss disarankan ditempatkan di atas $64.00.
Trader disarankan untuk waspada terhadap berita geopolitik terbaru dan data ekonomi yang bisa mengubah sentimen pasar secara tiba-tiba, serta selalu menerapkan manajemen risiko yang ketat.