Harga minyak mentah WTI kontrak U5 pada 19 Agustus 2025 menunjukkan pergerakan yang relatif stabil

img
Harga minyak mentah WTI kontrak U5 pada 19 Agustus 2025 menunjukkan pergerakan yang relatif stabil setelah mengalami tekanan jual dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, harga berada di kisaran $63,35 hingga $63,39 per barel, menandakan adanya upaya pembeli untuk menahan penurunan lebih dalam, meskipun tren bulanan masih cenderung turun dan berada di level terendah selama dua bulan terakh

Harga minyak mentah WTI kontrak U5 pada 19 Agustus 2025 menunjukkan pergerakan yang relatif stabil setelah mengalami tekanan jual dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, harga berada di kisaran $63,35 hingga $63,39 per barel, menandakan adanya upaya pembeli untuk menahan penurunan lebih dalam, meskipun tren bulanan masih cenderung turun dan berada di level terendah selama dua bulan terakhir.

Secara teknikal, harga masih bergerak dalam pola channel menurun, dengan level resistance utama berada di sekitar $64,86. Jika harga berhasil menembus level ini, potensi kenaikan lebih lanjut terbuka, namun hingga kini belum ada sinyal kuat untuk membalikkan tren penurunan. Sementara itu, support kunci berada di level $63,05, diikuti oleh zona $62,73 dan $62,24, yang beberapa kali berhasil menahan tekanan jual. Support kuat lainnya berada di $61,66, yang menjadi titik penting dalam pergerakan harga bulan ini.

Dari sisi fundamental, pasar minyak masih dibebani oleh kekhawatiran terkait kelebihan pasokan global. Laporan dari EIA memperkirakan bahwa stok minyak dunia akan naik sekitar 2 juta barel per hari pada kuartal keempat tahun ini, menambah tekanan pada harga minyak. Situasi geopolitik juga menjadi faktor penting, terutama negosiasi antara Amerika Serikat dan Rusia terkait sanksi ekspor minyak, yang jika menghasilkan kesepakatan, kemungkinan akan meningkatkan pasokan minyak global dan menekan harga lebih lanjut.

Selain itu, keputusan produksi dari OPEC+ yang cenderung menaikkan produksi secara bertahap turut memperkuat sentimen pasokan yang melimpah. Dari sisi permintaan, perhatian pasar tertuju pada kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve yang dapat meningkatkan permintaan energi, namun dalam jangka pendek outlook harga minyak masih cenderung sideways hingga bearish.

Kesimpulannya, harga minyak WTI pada 19 Agustus 2025 diperkirakan akan bergerak dalam rentang terbatas dengan tekanan bearish yang masih membayangi. Level support di $63,05 sampai $61,66 menjadi area krusial yang perlu diperhatikan, sementara resistance di $64,86 menjadi batas penguatan yang harus ditembus untuk membuka peluang kenaikan harga lebih lanjut. Para pelaku pasar disarankan untuk terus memantau dinamika supply-demand serta perkembangan geopolitik agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.