Sterling tertekan pada pasar valuta asing dan jatuh ke ~1,3334 setelah data PMI Inggris yang mengecewakan serta imbal hasil obligasi Inggris yang semakin menarik investor ke dolar AS. 

Dari sisi fundamental, pasar masih khawatir terhadap risiko fiskal di Inggris — lonjakan pada pinjaman publik dan ketidakpastian anggaran mendatang membuat investor skeptis akan prospek Pound. ([turn0news20]) Nomura bahkan membet pada pelemahan Pound terhadap dolar karena ketegangan fiskal Inggris. ([turn0news30])

Sementara itu, dolar AS kembali menguat setelah data ekonomi kuat dan pandangan Fed yang hati-hati, sehingga memperkuat tekanan pada pasar silang seperti GBP/USD.

Secara teknikal, GBP/USD sudah menembus garis tren naik jangka pendek dan berada di bawah ascending trendline utama. Level support terdekat berada pada 1.3333, kemudian 1.3200 jika tekanan bearish berlanjut. Resistance penting berada pada 1.3450 – 1.3560. Menurut analisis teknis terbaru, harga telah break ke sisi bawah dan dikenal bahwa support 1.3333 menjadi area penting yang jika gagal dipertahankan, target penurunan bisa ke angka 1.3200. 

Analisa lain memperkirakan bahwa jika support di ~1.3335 gagal, tren penurunan bisa diperpanjang ke 1.3200. 

Dengan kondisi ini, GBP/USD cenderung mengikuti bias bearish, kecuali ada katalis besar yang mendorong pembalikan.

* Kesimpulan (Strategi Trading RR ≈ 1:2)

Skenario    Entry    Stop Loss    Take Profit

Sell (Breakdown lanjutan)    jika penurunan melewati 1.3330    ~ 1.3400    ~ 1.3200
Buy (Rebound / koreksi teknikal)    jika ada rebound kuat dari support ~ 1.3200 – 1.3330    ~ 1.3280    ~ 1.3450

Catatan: Risk-reward mendekati 1:2, dengan pergerakan intraday berhati-hati karena kemungkinan volatilitas tinggi.