Sterling kembali mendapat tekanan terhadap dolar AS pada Senin (29/9), didorong oleh data ekonomi AS yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan—laporan GDP terbaru merevisi angka ke 3,8 % memperkuat dolar dan memunculkan keraguan atas laju pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Sementara itu, Sterling menghadapi tantangan dari fundamental domestik Inggris: data PMI yang mengecewakan dan kekhawatiran fiskal terus membebani sentimen.
Menurut data spot terbaru dari Reuters, GBP/USD berada pada kisaran ~ 1.3400 – 1.3420 USD dengan sedikit penguatan, namun masih di bawah tekanan peluang bullish.
Dari sisi teknikal, grafik menunjukkan bahwa GBP/USD telah menembus garis tren naik jangka menengah dan kini berpotensi menuju koreksi lanjutan. Indikator RSI berada di area netral mendekati 50, menunjukkan momentum belum jelas. Beberapa analis teknikal menyebut bahwa support pertama berada di 1.3333, sebelum target turun jangka menengah 1.3200 menjadi fokus.
Namun, resistance kuat tetap berada di 1.3500 – 1.3560—jika pasar mampu menghasilkan rebound, itu menjadi zona kritikal untuk diuji ulang. Beberapa bank juga memproyeksikan range trading GBP/USD di kisaran 1.3320 – 1.3420 dalam jangka pendek.
Katalis potensial yang bisa mengubah arah adalah rilis data inflasi AS (Core PCE) mendatang dan komentar pejabat Fed di minggu ini.
---
* Kesimpulan (Strategi Trading RR 1:2)
Sell (Melanjutkan Downtrend) Jika turun dan melewati
Entry 1.3380 – 1.3330
SL~ 1.3470
TP ~ 1.3200
Buy (Rebound dari Support) Bila ada rejection kuat
Entry 1.3330 – 1.3280
SL~ 1.3270
TP~ 1.3500