Sterling membuka sesi Selasa (7/10) dengan stabilitas relatif, setelah beberapa hari volatilitas tinggi akibat kekhawatiran fiskal Inggris dan penguatan dolar AS.
Dari sisi fundamental, dolar AS menguat setelah data Non-Farm Payrolls (NFP) yang solid pada akhir pekan menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS. Namun, ekspektasi pasar kini mulai terbagi — sebagian pelaku menilai data tersebut bisa menunda pemangkasan suku bunga The Fed, sementara lainnya menilai tekanan inflasi akan menurun dalam data CPI minggu ini.
Di sisi Inggris, pasar masih mencermati angka inflasi dan defisit fiskal yang tinggi. Tekanan biaya hidup dan kenaikan pinjaman publik tetap menjadi risiko yang menahan potensi penguatan Sterling.
Secara teknikal, GBP/USD berada dalam fase konsolidasi menurun (descending range) di timeframe H4.
Resistance kuat: 1.3500 – 1.3560. Jika breakout terjadi, harga berpotensi menuju 1.3660.
Support utama: 1.3380 – 1.3330. Penembusan di bawahnya membuka ruang turun ke 1.3200.
RSI (H4) masih netral di area 45, menunjukkan pasar belum menentukan arah dominan.
MACD mulai menunjukkan potensi konvergensi bullish ringan, menandakan momentum jual mulai melemah.
Dengan latar makro yang sensitif terhadap data AS, pekan ini menjadi titik krusial untuk arah jangka menengah GBP/USD.
---
• Kesimpulan (Strategi Trading RR 1:2
Skenario
Buy (Rebound / Breakout) - Entry Di atas 1.3500 -
Stop Loss 1.3440-
Take Profit 1.3600–1.3660
Sell (Breakdown)- Entry Di bawah 1.3380 -
Stop Loss 1.3440 -
Take Profit 1.3260–1.3200